Tradisi Makan Bersirih dan Makna Tepak Sirih
Tradisi Makan Sirih dan Makna Tepak Sirih
Oleh : Adik Isra Aulia
1. Latar
Belakang
Tradisi makan sirih adalah tradisi
orang melayu yang merupakan warisan budaya dan sudah ada hampir 3000 tahun
lamanya, dipercayai bahwa budaya ini sudah ada sejak zaman Neopolitik, dan juga
dipercayai berasal dari pengaruh budaya Hindu. Dalam Adat Melayu Tepak sirih tidak
hanya sebagai hiasan ataupun cendera mata yang diberikan seseorang , tetapi
dalam bersirih, setiap bahan memiliki makna bagi Masyarakat melayu. Tepak sirih
dijadikan pembuka kata setiap diadakannya acara adat, yang biasanya juga digunakan masyarakat
Melayu untuk mengetuai adat
istiadat perkahwinan melayu, yang meliputi adat merisik, meminang, berbalas
hantaran, serta pernikahan, tepak juga digunakan untuk istiadat perubatan
tradisional melayu serta upacara-upacara besar yang melibatkan kalangan
pembesar & raja. Dari cerita sastra tradisi makan sirih berasal dari
India. Menurut
Marco Polo dalam cacatannya ia menulis bahwa orang India suka mengunyah
segumpal tembakau, namun menurut bukti linguistik tradisi makan sirih berasal
dari Indonesia, Ibni Batutah dan Vasco de Gama menyatakan bahwa orang Timur
meilliki kebiasaan memakan sirih.
Semasa Kerajaan Melayu Melaka dipertengahan
abad ke15, diceritakan bahawa Pahlawan Legenda Hang Tuah telah memberikan
kepada Hang Jebat sepiak sirih di dalam tepak sirih kepunyaan Sultan Mahmud
semasa rehat dalam pertarungan, sebelum merampas keris sakti bernama Taming
Sari dari tangan Hang Jebat sebelum ia dapat membunuhnya di atas pendurhakaan
terhadap Sultan Melaka.
Di zaman awal Kesultanan Melayu Perak,
terdapat dua buah tepak sirih yang diperbuat dari emas bernama Puan Bujur dan
Puan Naga Taru telah dijadikan sebagai alat kebesaran diraja atau regalia
ketika itu. Ianya masih tersimpan sebagai khazanah berharga istana Sultan Perak
hingga kini
2. Pembahasan
Tepak sirih
adalah tempat untuk menyimpan bahan-bahan yang digunakan untuk Tradisi makan
sirih, Dulang tepak sirih terbagi menjadi dua bagian, bagian atas ada empat
susunan dengan urutan susunan : pinang, kapur, gambir, dan tembakau. Di bagian
bawah disusun cengkeh, daun sirih, dan kacip. Bentuk dan bahan untuk tepat
beraneka ragam, ada yang terbuat dari kuningan atau tembaga, dari kaleng maupun
perak, dari kayu bahkan ada juga tepak yang dibalut dengan emas.
Ibuk Neneng, wawancara,
06/05, Wonosari Timur, Bengkalis, Riau. Jln. Perjuangan. Menurut ibuk
Neneng “Tradisi makan sirih tidak hanya dilakukan oleh masyarakat melayu saja,
tetapi juga dilakukan oleh masyarakat yang bersuku selain melayu. Bagi masyarakat melayu tradisi makan
sirih merupakan kebiasaan yang sudah dilakukan sejak zaman orangtua dulu, saat
diadakan sebuah acara maka masyarakat melayu tidak lupa menyajikan tepak sirih
dan isinya melalui pertunjukan tarian persembahan dengan maksud menghargai tamu
yang penting atau yang dituakan. Selain itu, ibuk Neneng juga mengatakan bahwa
makan sirih juga merupakan hal yang biasanya dilakukan orang-orang yang sudah
tua untuk mencuci mulut.”
Masyarakat Melayu
memang terkenal dengan sifat sopan santun, berbudi bahasa serta penuh dengan
adat budaya dalam menjalani kehidupan seharian. Begitulah keadaanya dalam adat
bersirih, setiap bahan yang terkandung mempunyai pengertian dan membawakan
maksud tertentu, makan bersirih dilakukan dengan mengunyah bahan-bahan
besirih seperti pinang, sirih, gambir, tembakau, kapur, dan cengkeh.
Disetiap bahannya ini memiliki makna
yang tertentu, yaitu :
1. Pinang,
melambangkan mendapat keturunan yang baik budi pekerti, jujur, serta memiliki
derajat tinggi. Makna ini ditarik dari pohon pinang yang tumbuh tinggi
menjulang ke atas dan memiliki buah yang lebat dalam satu tandannya.
2. Kapur,
melambangkan hati yang putih bersih serta tulus, namun disaat keadaan
memkasanya ia akan berubah menjadi agresif dan marah. Makna ini diambil dari
cara pembuatan kapur yaitu dengan memproses cangkang kerang ataupun membakar
batu kapur, warna yang dihasilkannya putih dan bersih, tetapi zat kimianya bisa
menghancurkan
3. Gambir,
melambangkan keteguhan hati, makni ini diambil dari warna daun gambir yang
kekuning-kuningan, untuk memperoleh sarinya harus diproses terlebih dulu
sehingga bisa dimakan bersama sirih. Dari sinilah dimaknai bahwa sebelum
mencapai sesuatu kita harus sabar menajalani prosesnya untuk mencapai semua
itu.
4. Tembakau,
melambangkan hati yang tabah dan siap berkorban untuk segala hal. Makna ini
diambil dari daun tembakau yang rasanya pahit dan memabukkan bila iris halus,
dan tahan lama saat disimpan.
5.
Cengkeh, mengeluarkan
aroma yang khas, digunakan sebagai rempah dalam beberapa masakan, juga dimakan
bersama daun sirih untuk menambah rasa manis dan enak. Minyak cengkih digunakan
dalam pembuatan obat dan minyak wangi.
6. Sirih,
melambangkan kesabaran, persaudaraan, dan persatuan, makna ini berdasarkan
mudahnya daun sirih tumbuh dan memiliki khasiat obat. Daun sirih dari pihak
laki-laki disusun telungkup bermakna rendah hati dan berserah diri. Sedangkan
dari pihak perempuan daun sirih disusun telentang bermakna penerimaan dan
penyerahan diri.
7. Kacip,
adalah alat untuk membelah pinang atau meracik pinang, terbuat dari besi,
selain itu juga bisa digunakan untuk mengupas kulit pinang. Alat ini
melambangkan suatu kemufakatan bersama dalam mengambil keputusan yang baik.
3. Penutup
Kesimpulan
1.
Tradisi makan sirih sudah ada hampir
3000 tahun lamanya, dipercaya berasal dari zaman Neopolitik, dan merupakan
pengaruh dari budaya hindu.
2.
Makna makan sirih bagi masyarakat
melayu adalah suatu penghormatan dan penyambutan terhadap tamu ataupun orang
yang dituakan dan isi yang ada di dalam tepak sirih juga mengandung makna yang berbeda-berbeda.
Saran
Jagalah tradisi makan sirih yang sudah ada sejak zaman
dahulu, karena tradisi ini mengandung makna yang mencerminkan sikap masyarakat
melayu dan merupakan kebiasaan masyarakat melayu dalam menghormati orang yang
dituakan. Tradisi ini selain memiliki makna dalam masyarakat Melayu, daun sirih
ini juga memiliki manfaat bagi kesehatan, daun sirih juga bermanfaat untuk
menurunkan kadar gula, menjaga kesehatan jantung, dan jika kita rajin meminum
rebusan air daun sirih bisa mencegah kanker dan masih banyak lagi manfaat dari
daun sirih.
Semoga bermanfaat... Sekian dan terimakasih :)
Komentar